KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rosulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para pelajar. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu saya meminta
masukannya demi perbaikan makalah saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kragilan, 01
November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………….. 1
Daftar
Isi………………………………………………………………………………… 2
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang…………………………………………………….…………..... 3
2.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………….… 3
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Kewirausahaan........…………………………………..…………………. 4
2.2. Inti dan Hakikat
Kewirausahaan……….………………………….…………….. 4
2.3. Sikap Kewirausahaan………………………………………………..………….... 5
2.4. Modal Kewirausahaan……………………………………………..…………….. 5
2.5. Karakteristik Kewirausahaan…………………………………………………….. 6
2.6. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan……………………………………………. 7
2.7. Faktor Penyebab
Kegagalan dan Keberhasilan Berwirausaha………………….... 7
2.8. Keuntungan dan
Kerugian Berwirausaha……………………………………….. 8
2.9. Berfikir Kreatif
dalam Kewirausahaan………………………………………….. 9
2.10. Manajemen dan Strategi
Kewirausahaan……………………………………….. 9
2.11. Imbalan Dalam
Berwirausaha…………………………………………………... 10
BAB
3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………... 12
3.2. Saran..................................................................................................................... 12
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………….… 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan
pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan adalh
seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang
wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan adalah kemampuannya mengambil
factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal, dan
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari
peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis
lainnya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.2.1 Bagaimanakah sejarah, inti dan hakikat
dari kewirausahawan ?
1.2.2 Sebutkan apa saja yang menjadi sikap,
modal, karakteristi, dan modal dari seorang
wirausaha
!
1.2.3 Faktor-faktor seperti apakah yang
memicu seseorang untuk mulai untuk berwirausaha ?
1.2.4 Apa saja yang dapat membuat suatu
usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
1.2.5 Keuntungan dan kerugian
seperti apa yang didapat dari seseorang yang berwirausaha ?
1.2.6 Kenapa berfikir kreatif
sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
1.2.7 Manajemen dan strategi
seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
1.2.8 Imbalan seperti apakah yang
diterima oleh seorang wirausaha ?
1.3 TUJUAN
1.
Sebagai contoh inspirasi
dalam memulai suatu usaha baru
2.
Sebagai tolak ukur jika mau
memulai berwirausaha
3.
Menjadi gambaran dalam
berwirausaha bagi pemula wirausaha
4.
Mengembangkan jiwa
berwirausaha bagi siswa
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH
KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha secara historis
sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di
luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti
di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
2.2 INTI
DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang
berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat
dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan
mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut
Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.
2.3 SIKAP
KEWIRAUSAHAAN
·
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
·
Selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
·
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka
pada tantangan.
·
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·
Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
·
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja keras.
2.4 MODAL
KEWIRAUSAHAAN
Ø Modal
Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab
sebagai modal tambahan.
Ø Modal Sosial
dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra.
Ø Modal Mental
aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk
keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
Ø Modal Material
adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila
seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.
2.5 KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996:
5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
|
KARAKTERISTIK
|
WATAK
|
|
· Percaya
diri dan Optimis
|
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak
tergantung pada orang lain, dan individualisme.
|
|
· Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras,
serta inisiatif.
|
|
· Berani
mengambil resiko dan menyukai tantangan
|
Mampu mengambil resiko yang wajar
|
|
· Kepemimpinan
|
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
|
|
· Keorisinalan
|
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
|
|
· Berorientasi
masa depan
|
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
|
CIRI-CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN
§ Memiliki motif
berprestasi tinggi
§ Memiliki
perspektif ke depan
§ Memiliki
kreatifitas tinggi
§ Memiliki sifat
inovasi tinggi
§ Memiliki
komitmen terhadap pekerjaan
§ Memiliki
tanggung jawab
§ Memiliki
kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
§ Memiliki
keberanian menghadapi resiko
§ Selalu mencari
peluang
§ Memiliki jiwa
kepemimpinan
§ Memiliki
kemampuan manajerial
§ Memiliki
kemampuan personal.
2.6 FAKTOR-FAKTOR
PEMICU KEWIRAUSAHAAN
David C. McClelland (1961: 207) mengemukakan
bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai,
dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal meliputi hak kepemilikan (property
right-PR), kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insentif
(incentive-I), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E).
Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai,
aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi
lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif
merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan
berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan
kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.
2.7 FAKTOR
PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BERWIRAUSAHA
Penyebab
Keberhasilan Berwirausaha:
§ Kemampuan dan
kemauan
§ Tekad yang
kuat dan kerja keras
§ Mengenal
peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan
Menurut
Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
· Tidak
kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
· Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
· Kurang
dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·
Gagal
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
· Lokasi
yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
· Kurangnya
pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi
dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
· Sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha
akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
· Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
Beberapa
potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer
(1996-7):
§ Pendapatan
yang tidak menentu
§ Kerugian
akibat hilangnya modal investasi
§ Perlu kerja
keras dan waktu yang lama
§ Kualitas hidup
yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil
2.8 KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
v Keuntungan
Berwirausaha
o Otonomi
yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan
o Tantangan
awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan bermotivasi
yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan
konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
o Kontrol
finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa
kekayaan sebagai milik sendiri.
v Kerugian
Berwirausaha
o Pengorbanan
persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
o Beban
tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
o Kecilnya
margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan
sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan
relatif kecil.
2.9 BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
·
Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih
baik?
·
Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan
kebiasaan rutin
·
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda
·
Menyadari kemungkinan banyak jawaban
ketimbang satu jawaban yang benar
·
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan
untuk mencapai sukses
·
Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar
terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
·
Memiliki ketrampilan helicopter yaitu
kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari
perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk
berubah.
2.10 MANAJEMEN
DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut
semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila
bahasa baru ingin berhasil , maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi,
diantaranya:
1) Fokus
pada pasar, bukan pada teknologi
2) Buat
ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3) Bangun
tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4) Beri
peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen
kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, makastrategi
kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing
dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi
usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat
strategi, sebagai berikut:
1). Berada pertama di pasar
dengan prodek dan jasa baru
2). Posisikan produk dan
jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3). Fokuskan barang dan
jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4). Mengubah karakteristik
produk, pasar atau industri
2.11. IMBALAN DALAM
WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan
karena berbagai imablan yang dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar :
Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
A. Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya
mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan
imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan
bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi
yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
B. Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya
merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis
berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang
meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos
atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk
menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya
banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi
wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan
urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal
sendiri.
C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani
Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang
mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka
lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini
merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan.
Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan
tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
- GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA
* Golongan Pengusaha Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang yang
Memiliki modal yang besar untuk berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya
memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan
Konstruksi Bangunan “Krakatau Steel Cilegon”
* Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang
yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya target untuk pengusaha Menengah
adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri, pengusaha menengah pun
memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha
Restaurant yang Berada di Pantai Indah Kapuk.
* Golongan Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang
biasanya target berada di dalam lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan
biasanya modal yang di butuhkan tidak besar ataupun harus memiliki seorang
karyawan yang terdapat pada golongan besar dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang
berada di sekitar kita, ataupun Penjual Nasi Uduk.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan
atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya
memiliki sifat-sifat kepribadian.
Seperti
telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau
individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan
bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu,
yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
3.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan
memulai berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik,
dan sebagainya dari apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang
wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses
risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat,
kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh
seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
DAFTAR
PUSTAKA
“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari
http:// www.bisnis-pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil
dari http://ciri-cirikewirausahaanunggul_berhasil.com.
Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil
dari http://karakteristik-wirausahaan.com.
Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada tangaal 4 Maret 2012.
No comments:
Post a Comment